KHUTBAH JUM'AT : TAHAN UJI
Jamaah jumah rahimakumullah
Hidup
yang kita jalani di dunia ini tidak selamanya berjalan mulus seperti yang kita
harapkan. Adakalanya kita dihadapkan dengan kerikil-kerikil kesusahan yang mau
tidak mau harus kita hadapi dengan lapang dada. Itulah cara Allah mengevaluasi
sejauh mana kadar keimanan kita kepada-Nya. Saat diuji dengan kesenangan tentu
kita siap menghadapinya, tapi tatkala kita diuji dengan kesulitan, tak semua
hamba bisa menerimanya dengan sabar. Padahal segala kesulitan yang menimpa
merupakan cara Allah mengampuni dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Rasulullah
SAW bersabda :
عن ابى هريرة عن النبي ص.م. قال : ما يصيب
المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا اذى ولا غم، حتى الشوكة يشا كها الا كفر
الله بها من خطا ياه. (رواه البخاري)
Artinya
:
Dari
Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW bersabda : Tidak ada satu musibah yang menimpa
setiap Muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain,
resah yang mendalam, sampai dari yang menancap di badannya, kecuali Allah
jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya. (HR.Bukhari)
Jamaah jumah rahimakumullah
Patutlah
kita bersyukur ditakdirkan oleh Allah SWT berada dalam barisan orang-orang
beriman. Semua keadaan orang mukmin itu membawa kebaikan bagi dirinya. Dia
selalu bersyukur atas nikmat kesenangan yang Allah berikan kepadanya dan
senantiasa bersabar atas segala cobaan kesusahan yang Allah timpakan kepadanya.
Hal
ini sesuai dengan sabda Rasulullah :
عن صهيب ر.ض. قال : قال رسول الله ص.م.
عجبا لاءمر المؤمن، ان امره كله خير وليس ذالك لاءحد الا المؤمن، ان اصابته سراء
فكان خير له، وان اصابته ضراء صبر خيرا له. ( رواه المسلم )
Artinya
:
Dari
Suhaib ra. Berkata: Rasulullah SAW bersabda : tidak ada satu musibah yang
menimpa setiap Muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain,
resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah
jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya. (HR.Bukhari)
Jamaah jum’ah rahimakumullah
Jangan
dulu berbangga diri mengaku sudah beriman kepada Allah dengan keimanan yang
maksimal sebelum keimanan itu teruji dengan berbagai cobaan kesulitan yang
diberikan oleh Allah. Saat masa-masa sulitlah pembuktian keimanan itu akan
terlihat nyata melalui sikpa seorang hamba dalam menghadapi ujian berat itu.
Akankah
dia bersabar terhadap ujian itu atau malah dia menggerutu, berkeluh kesah atau
bahkan menyalahkan Allah saat musibah menimpanya?
Bagi
orang yang benar imannya tentu akan bersabar dan tabah dalam menghadapi apapun
ujian yang menimpanya, dengan keyakinan akan ada kejutan-kejutan luar biasa
yang akan Allah hadiahkan di balik itu semua. Allah berfirman : (QS.Al-ankabut:
2-3)
Jamaah jumah rahimakumullah
Marilah
kita berusaha untuk menjadi hamba Allah yang tangguh dan tahan uji terhadap
segala cobaan yang menimpa. Dengan demikian Allah akan mengangkat derajat kita
dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambaNya yang sabar.
Komentar