Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

BERLATIH PRESENTASI

Gambar
Belajar di kelas bisa dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Pengembangan kemampuan siswa dalam memahami materi belajar dilakukan dengan presentasi / pemaparan. Materi dikembangkan siswa dari berbagai sumber. Siswa bisa belajar mandiri dan menyenangkan. Terlebih saat pemaparan dilengkapi dengan tayangan gambar yang menguatkan pemahaman.

DEMOKRASI DI TINGKAT DESA (2)

Gambar
Bagian 1 disebutkan bahwa beruntunglah bagi mereka yang membawa nilai Islam pada demkrasi. Kejujuran yang jauh dari kebohongan, bersahabat yang jauh dari memfitnah, dan keikhlasan yang jauh dari harapan dan pujian duniawi. Semua perjuangannya hanya untuk memperoleh ridha Allah. Jauh dari kepentingan pribadi dan golongan. Rela mengorbankan harta dan jiwanya demi kebaikan bersama. Namun sayang jauh dari keberuntungan. Manusia lebih menginginkan keuntungan sesaat. Keuntungan yang jauh dari kepentingan bersama membangun daerah. Setelah mendapatkannya, tidak peduli lagi dengan pemimpin yang dipilihnya. Demikian juga pemimpin yang dihasilkan bukan karena kejujuran dan kecerdasan, tidak lagi menghiraukan rakyat dan daerahnya. Itulah hasil demokrasi yang dicita-citakan masih jauh dari harapan.

DEMOKRASI DI TINGKAT DESA (1)

Gambar
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak yang sama dalam mengambil keputusan dalam merubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negaranya berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam perumusan, pengembangan, pembuatan hukum (Wikipedia). Demokrasi dalam Islam sering disebut dengan istilah al-'adalah, al-syura, al-amanah, al-masuliyyah dan al-hurriyah. Realitas demokrasi di atas pernah diterapkan di jaman Rasulullah SAW dan khulafaur rasyidin. Tetapi sepeninggal beliau tidak lagi menerapkan pola demokrasi yang diterapkan. Kebanyakan negara Islam menggunakan pola demokrasi dari Barat. Nilai nilai yang terkandung dalam demokrasi menjadi berbeda. Demokrasi yang diterapkan sekarang membuka peluang menggunakan berbagai cara untuk meraih suara terbanyak. Suara yang terbanyak itulah menjadi pemenang dan berkuasa. Polarisasi nilai demokrasi mengakibatkan disvalue (gagal nilai) yang diajarkan Islam. Propaganda yang

BUDAYA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA

Gambar
Budaya berarti daya upaya membiasakan sesuatu perbuatan. Komunikasi berarti suatu proses seseorang atau beberapa orang menggunakan informasi agar terhubung dengan orang lain. Biasanya komunikasi itu menggunakan lisan atau verbal. Sedangkan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul di suatu tempat. Budaya komunikasi dalam keluarga berarti membiasakan menyampaikan informasi secara verbal dengan anggota keluarga (suami, istri, anak). Terlebih lagi bila anggota keluarga jarang saling bertemu karena kesibukan masing masing. Atau juga bisa karena setiap anggota keluarga saling diam dan asyik dengan acara televisi, atau gadget. Anak yang terbiasa dengan budaya komunikasi, biasanya akan familiar dengan sesama temannya. Sehingga banyak pengalaman yang didapat dan akan terus haus dengan informasi apapun. Budaya komunikasi ini akan mendorong anak untuk menggali informasi, terutama dengan buku bacaan. Rasa suka anak d

KARYA SISWA

Gambar
Mengajar, mendidik, membimbing siswa merupakan tugas pokok guru. Selain membekali dengan ilmu pengetahuan, siswa juga dibekali dengan keterampilan. Dengan keterampilan, siswa mampu hidup mandiri. Belajar keterampilan mengasyikkan. Siswa tidak jenuh dengan materi pelajaran di kelas. Terlebih lagi bila menghasilkan karya inovatif dan produktif. Keterampilan sangat dibutuhkan siswa di masa depannya. Selain itu siswa akan terbiasa hidup produktif dan bukan konsumtif. Hidup konsumtif mengakibatkan materialis tumbuh subur dalam diri seseorang. Karya siswa sangat bagus untuk menumbuhkan minat berwirausaha. Sebagaimana yang dilakukan pak Tri selaku guru prakarya MTs Jeblog. Beliau telaten membimbing karya siswa dengan tujuan agar siswa mempunyai bekal berwirausaha selepas pendidikannya kelak. Beliau sangat paham terhadap input-proses-output-outcome pendidikan. Karya di atas juga dipersembahkan untuk orang tua wali siswa agar selalu mendorong anaknya bersekolah di Madrasah.