Khutbah : Kehidupan Yang Baik
Selanjutnya, kami mengajak kepada jamaah mari kita berupaya
secara terus menerus memperbarui dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas
amal ibadah, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Harapan dari upaya
tersebut tidak lain adalah mudah-mudahan di akhir hayat kita kelak ketika
dipanggil Allah swt. keber-Islaman kita betul-betul dalam keadaan yang terbaik
sehingga menjadi khusnul khatimah. Aamiin.
Jamaah Jum’at rahimatullah! Allah swt. berfirman di dalam
QS: an-Nahl (16): 97
مَنْ
عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ
حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
Artinya: Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Ayat di atas secara jelas berisi penegasan bahwa Allah swt. akan
memberikan hayatan
thayyibah atau kehidupan yang baik kepada orang laki-laki
dan wanita yang beramal shaleh dan beriman. Lantas apa maksud dari
hayatan thayyibah di situ ? Hayatan thayyibah adalah kehidupan yang di
dalamnya diliputi rasa kebahagiaan sehingga seseorang menjadi tenang dalam
menjalani kehidupan. Ada beberapa kriteria satu kehidupan disebut hayatan
thayyibah, yaitu :
Pertama, kehidupan yang dilandasi aqidah ketauhidan. Aqidah
ketauhidan atau keimanan kepada Allah swt. adalah dasar dan pondasi kehidupan
umat Islam. Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang segala orientasi hidupnya
hanya dilandaskan pada nilai-nilai ketauhidan kepada Allah swt. QS:
al-An’am (6): 162
Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,
Kedua, kehidupan yang selalu memberi dampak positif atau
bermanfaat. Amal shaleh adalah amal perbuatan yang dilakukan manusia yang
membawa dampak positif atau manfaat pada dirinya dan juga pada orang
lain. Bukan amal yang justru memberi madharat bagi orang lain. Oleh
karena itu Rasulullah saw. bersabda : “Sebaik-baik
manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain”
Ketiga, Kehidupan yang dpenuhi dengan Rizki Yang Halal. Setiap
manusia tentu membutuhkan rizki berupa makanan, minuman, pakaian, tempat
tinggal, kendaraan dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya. Untuk itu, manusia
harus mencari nafkah dengan berbagai usaha yang halal. Bagi seorang muslim,
terpenuhinya rizki secara halal merupakan salah satu prinsip hidup yang baik.
QS: al-Baqarah (2): 168
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan;
karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Keempat, Kehidupan yang dilandasi oleh rasa syukur dan sikap
Qonaah serta ridha. Allah berfirman dalam surat Ibrahim (14): 7 artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih”.
Salah satu makna syukur adalah qana’ah yaitu sikap ridha bil qismi, ridha
atas pembagian yang telah Allah anugerahkan. Nabi bersabda:
“Sungguh beruntung, orang yang telah berislam, diberi rejeki
yang cukup, lalu Allah menjadikannya qana’ah atas apa yang Dia karuniakan
kepadanya.” (HR Muslim)
Kelima, Kehidupan yang selalu diliputi kebahagiaan dan
Ketenangan karena terhindar dari dosa. Perbuatan dosa menjadi faktor kegelisahan
disebut dalam hadits Rasulullah saw:
Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan dalam hati seseorang,
sedangkan ia tidak setuju kalau hal itu diketahui oleh orang lain (HR.
Ahmad).
Mudah-mudahan Allah swt. senantiasa melimpahkan kehidupan yang
baik (hayatan thayyibah) bagi kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ
لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ
افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ
الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا
طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ
الدِّيْنِ.
Komentar